Senin, 09 Februari 2015

Tersaingi

Bagaimana jika kamu merasa tersaingi dan merasa kalah?
Bagaimana jika perasaanmu seperti sedang bergumul dengan perasaan iri, iri akan sesuatu yang seharusnya menjadi milik kita?
Ah entah halal atokah haram apa yang kurasa ini. Disatu sisi aku ingin berada di puncak tertinggi namun ada yang lain yang tengah menari di puncak gunung lain dan aku ingin juga berada disana, lebih tinggi barang satu senti saja. Bolehkah?
Salahkah aku? Ah hidup ini memang selalu menjadi penuh nafsu, nafsu akan sesuatu yang barangkali bukan atau memang menjadi milik kita. 
Ini hanya tentang aku dan keinginanku. 

Tak Selamanya Sekedar Mimpi

Hidup ini memang selalu bertautan dengan hal yang tak pasti. 
Kemarin aku hanya seorang lelaki yang mempunyai mimpi tinggi tak terhingga.
Dalam sejarah hidupku berubah dalam hitungan detik menurut kalkulator hidupku. Baru kemarin aku bermimpi dan sekarang mimpiku menjadi nyata, seperti sebuah mimpi dalam mimpi.
Kemarin, kata orang aku hanyalah seorang lelaki pembual dengan impian yang mustahil bahkan untuk di ucapkan. Namun kini, aku jadi pemenang atas mimpiku.
Aku cuma mengandalkan dua hal dalam hidup ini, yaitu; doa dan keyakinan. Dalam doa aku memohon secarik harapan dan dalam keyakinan, aku menjadikan harapan sebagai tindakan.
Tak peduli berapa besarnya tantangan yang harus aku lalui, namun akhirnya aku disini. Disini aku berdiri. Disini aku. Dengan impian yang kata orang itu mustahil. Namun aku percaya sama Tuhan. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. 
Dan memang tak selamanya mimpi hanya akan menjadi sekedar mimpi. Percayalah. Semakin banyak tantangan, semakin besar kesempatan mimpi itu menjadi nyata.
Inilah aku, dengan impianku.